Senin, 21 Januari 2019

Perjalanan ke Bajawa, Ngada. Nusa Tenggara Timur

Perjalanan kali ini sedikit berbeda, karena selain berwisata dan berpetualang saya juga datang untuk mengunjungi Pak Made dan Kak Cyntia yang saat ini menjabat sebagai Dandim di Ngada. Ya sambil menyelam minum air, sambil silaturrahmi dapat bonus liburan hehe.

Perjalanan dimulai dari Jakarta dengan tiket Sriwijaya yang saya beli di STFJ dengan harga 600an. Perjalanan dari Jakarta pada pukul 06.05 WIB dengan menggunakan pesawat Sriwijaya dan sampai di Denpasar, Bali pada pukul 09.00 WITA. Seharusnya perjalanan saya dilanjutkan pada pukul 10.40 dengan menggunakan NAM Air, namun apa daya setelah mengalami delay yang sangat panjang kemudian baru berangkat pukul 15.00 WITA. Saya baru sampai di Labuan Bajo pada pukul 17.00 WITA. Mundur 6 jam dari jadwal awal. Huh.

Dikarenakan pesawat dari Labuan Bajo ke Ngada hanya ada sekali setiap harinya, yaitu pada jam 12.00 WITA. Maka tidak memungkinkan bagi saya untuk melanjutkan perjalanan ke Ngada. Kemudian saya menginap di hotel yang Exotis yang lokasinya sangat dekat dari Bandara. Kalian bisa berjalan kaki dari hotel ke bandara, dan ini bisa dijadikan opsi untuk kalian yang mempuyai jadwal terbang lanjutan. Mengingat transportasi dari Bandara ke kota lumayan mahal. 50.000 dengan taksi.

Keesokan harinya jam 11 kurang saya sudah berada di bandara and guess what, pesawatnya delay dong. Bahkan hingga jam 12 saja pesawat kecil itu belum juga menapakkan romanya di Bandara Komodo. Jam 12.32 WITA akhirnya pesawat datang dan kurang dari jam 1 para penumpang sudah berada di pesawat dan pesawat langsung lepas landas. Jam 01.30 akhirnya pesawat mendarat dengan sempurna di bandara Ngada. Sampai di Ngada, anggotanya Bapak sudah siap menyambut saya da kemudian saya melanjutkan perjalanan ke rumah Bapak dan Kak Tya.

Pusat kota Bajawa itu berada di dataran yang lebih tinggi lagi dari lokasi bandara, Kota yang kecil namun menyejukkan. Masih jam 2 saja kabut sudah turun ke kota dan menghalangi pandangan mata. Sepanjang jalan kita disambut pemandangan yang sangat indah, melewati Gunung Pasir yang pasirnya terus dikerik. 35 menit mengendarai mobil akhirnya sya sampai di rumah Bapak. Rumah itu sangat asri dengan halaman luas dan pohon kelengkeng di depannya, lokasinya tepat berada di sebelah kantor Kodim karena rumah itu adalah rumah dinas Dandim. Ah saya lupa memberitahu kalian bahwa Bapak adalah Dandim di Ngada.

Ketika saya masuk ke rumah langsung disambut Kak Tya dengan pelukan dan kalungan kain khas Bajawa. Sungguh saya sangat terharu! Ketika diantar ke kamar yang nantinya akan saya tempati selama saya berada di Bajawa, saya dibikin kaget karena ternyata sudah ada Kak Yeni di sana. Seminggu sebelum keberangkatan ke Labuan Bajo, kak Yeni memberitahu kalau dia membatalkan keberangkatannya. Waktu itu saya juga hampir membatalkan keberangkatan saya karena Males juga sendirian. Well they successed to prank me -_-

Makan siang pertama saya memakan masakan Kak Tya langsung, sop ikan yang rasanya sangat enak. Di Bajawa yang udaranya dingin, sop ikan panas adalah pasangan yang sangat cocok.
Sore harinya saya dan Kak Yeni baru bisa bertemu Pak Made karena memang jadwalnya yang sibuk. Malam harinya kami diajak untuk nongkrong di Cafe yang lokasinya tak jauh dari rumah Kak Tya. Mungkin karena mayoritas turis yang datang adalah foreigners, menu makanan yang tersedia di Cafe juga tak jauh dari menu kebarat baratan . Menu ditulis dalam bahasa Inggris dan live musik yang ditampilkan juga dalam bahasa Inggris. Namun kami menemukan satu menu unik. Jus advokat hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar