Senin, 03 Desember 2012

Terlambat

Kadang kita akan tahu rasanya bagaimana diperhatikan justru setelah perhatian itu tidak ada lagi. Kadang kita juga tahu rasanya adanya kasih sayang justru setelah kasih sayang itu sudah tidak ada lagi. Kadang kita tahu adanya cinta justru ketika cinta itu telah pergi. Bahkan kita akan tahu keberadaan seseorang justru setelah orang itu sudah tidak ada lagi.

Aakah dengan itu semua kita merasa bodoh, karena sudah menyia-nyiakan perhatian yang ada? Atau kita sudah merasa tuli karena kita sudah tidak mendengar akan adanya kasih sayang? Atau kita merasa sudah menjadi bisu, karena tidak bisa mendengar pernyataan cinta? Atau justru kita sudah merasa buta, karena tidak bisa melihat akan keberadaannya?

Mungkin... Karena cinta buta, bisu, tuli dan bodoh?
Atau kita yang pura-pura buta, bisu, tuli dan bodoh?

Ntahlah...

Tapi nanti, ketika suatu saat ada yang mempertanyakan semua itu, mempertanyakan tentang kebutaan, kebisuan, ketulian, bahkan kebodohan cinta, aku akan mengatakan dengan pasti bahwa kalian salah. mungkin benar kalau cinta buta, bisu, tuli bahkan bodoh. tapi aku yakin kalau dia tidak pikun. Dia tidak seperti yang kalian katakan atau bayangkan. Karena sesungguhnya dia mampu merasakan semuanya. Dia bisa mendengarkan semuanya. Dia bisa melihat semuanya. Namun dia hanya tidak mengerti akan semuanya. Mengapa semuanya terjadi justru ketika dia telah merasakannya. Semua hanya karena satu kata TERLAMBAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar